Selasa, 29 April 2008

Akibat Kelalaian Pemerintah, Buruh Migran Jadi Budak Utang

Selasa, 29-April-2008 12:09:17
Oleh : Rahmi

Buruknya perlindungan dan pelayanan dari pemerintah bagi Buruh Migran Indonesia (BMI) - terutama di Hongkong membuka peluang praktek overchanging atau penarikan biaya penempatan yang sangat mahal. Akibatnya, seluruh BMI terjebak dalam dilema perbudakan utang.

"Seseorang yang terjebak perbudakan utang, adalah saat tenaganya dijadikan alat untuk membayar tunjangan atau mengembali uang yang dibayar di muka," terang Eni Lestari, Ketua Asosiasi Tenaga kerja Indonesia di Hongkong (ATKI-HK), Senin (28/04).

Menurutnya, utang yang muncul bisa akibat pelayanan yang dibayar tak semestinya. Padahal majikan menyediakan makanan dan akomodasi dengan biaya yang cukup tinggi. "Pada akhirnya, mereka sulit terbebas dari utang tersebut," tambah Eni.

Ketika masa perekrutan dan pengiriman, lanjut Eni, BMI umumnya sudah berutang. "Sehingga saat mereka baru menginjakkan kaki di luar negeri, mereka sudah punya banyak utang," terangnya. Dan inilah yang banyak terjadi di Indonesia.

Ia mencontohkan pada BMI yang ditempatkan di Hongkong. Meski biaya penempatan sebenarnya sangat kecil, yaitu sekitar Rp. 2-3 juta, namun mereka juga harus masuk dan membayar training center milik Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).

Pada akhirnya, biaya melonjak menjadi Rp. 25 juta yang harus dibayar selama tujuh bulan pertama. "Memang saat proses perekrutan, seseorang tidak dipungut biaya. Beberapa biaya itu ditanggung terlebih dahulu oleh pihak PJTKI, tapi sebagian biaya kemudian di mark up," tudingnya.

Di luar negeri, paspor mereka langsung ditahan. Akibatnya mereka tak bisa berbuat apa-apa, sudah tidak punya paspor, punya utang lagi. Mau telepon agen, hanya disuruh bersabar. Sementara mau pulang pun tak bisa, karena tak bisa bayar utang.

"Sehingga konsep yang ada di kepala mereka hanyalah bagaimana terus bertahan dalam kondisi apapun. Selama mereka mampu, minimal sampai lunas bayar utang. Sudah banyak yang jadi korban," kisahnya.

Eni yakin, kondisi ini tak hanya dialami para BMI di Hongkong saja, tapi juga di negara-negara lain. Keadaan ini, lanjutnya, adalah akibat kelalaian pemerintah dalam mengambil kebijakan yang tidak berpihak pada buruh migran.

2 komentar:

Cinta adalah anugrah mengatakan...

saya sungguh terharu dan salut atas perjuangan teman-teman di hongkong dan salah satu pahlawan devisa buat negara. tapi perjuangan hak - hak teman-teman disana harus didasari dan dilandasi penuh cinta damai dan organisasi yang solid. secara pribadi saya bisa bantu untuk mendatangkan orang yang sudah pengalaman dalam bidang organisasi dan selaku aktifis pembela yang lemah. beliau lulusan universitas gajah mada dan aktif dikoalisi pemantau otonomi, dan jaringan studi asia tenggara. beliau juga pandai berceramah ( alumni pesantren di jawa timur) berminat hubungin nandartulo@yahoo.com cukup biaya akomodasi aja ( tiket dan makan serta tempat tidur) g ada uang embel-embel. makasih .

aditya.aulia139@gmail.com mengatakan...

Nama saya Aditya Aulia saya mengalami trauma keuangan karena saya ditipu dan ditipu oleh banyak perusahaan pinjaman online dan saya pikir tidak ada yang baik bisa keluar dari transaksi online tapi semua keraguan saya segera dibawa untuk beristirahat saat teman saya mengenalkan saya. untuk Ibu pada awalnya saya pikir itu masih akan menjadi permainan bore yang sama saya harus memaksa diri untuk mengikuti semua proses karena mereka sampai pada kejutan terbesar saya setelah memenuhi semua persyaratan karena permintaan oleh proses saya bisa mendapatkan pinjaman sebesar 350jt di rekening Bank Central Asia (BCA) saya saat saya waspada di telepon saya, saya tidak pernah mempercayainya, agaknya saya bergegas ke Bank untuk memastikan bahwa memang benar ibu kontak sekarang mengalami terobosan pemanasan jantung dalam kehidupan finansial Anda melalui apakah itu BBM INVITE-nya: {D8980E0B} atau apakah kamu ingin mengkonfirmasi dari saya? Anda bisa menghubungi saya melalui surat saya: {aditya.aulia139@gmail.com} dan juga Anda bisa menghubungi perusahaan ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY (ISKANDAR LENDERS) via: {mail:iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}

e_mail:::[aditya.aulia139@gmail.com]
[iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]
WhatsApp:::[+44] 7480 729811[Chats Only]
Telephone Number☎[+44] 7480 729811[Calls Only]
BBM INVITE:::[D8980E0B]