Senin, 14 April 2008

Tiga TKI Yang Disembelih Korban Perampokan

Serambi Indonesia.
Senin, 14 Apr 2008 | 09:00:36 WIB ARSIP :
Sejak ditemukan masih tidak sadar dan baru Jumat malam siuman.
a.. 13/04/2008 10:52 WIB


KUALA LUMPUR - Tiga TKI yang disembelih di sebuah perkebunan karet, Pantai Kuala Klawang, Negeri Sembilan, ternyata merupakan korban perampokan yang dilakukan oleh delapan orang etnis India.

Ada delapan orang India bersenjatakan parang datang sekitar jam 4 pagi dan meminta uang. Kami jawab sudah tidak ada uang karena sudah dikirim kepada keluarga di kampung. Mereka marah kemudian mencoba membunuh kami dengan menggorok leher, kata Sudarman (33) seorang TKI asal Lombok Barat, Seremban, Sabtu (12/4).

Sudarman menceritakan semua kejadian kepada Kepala LSO (Liason Senior Officer) Polri KBRI Kuala Lumpur, Kombes Setyo Wasisto, di rumah sakit dan dalam perawatan intensif RS Tunku Jaafar, Seremban, Negeri Sembilan. Ia pun selalu dijaga oleh seorang polisi.

Terima kasih bapak dari kedutaan mau tengok saya, kata Sudarman kepada rombongan dari kedutaan. Kami baca dari koran kemudian kontak polisi di sini. Kamu sudah bisa bicara, jawab Setyo setelah melihat leher Sudarman koyak dan bengkak akibat disayat lehernya oleh para pelaku perampokan.

Sudarman adalah salah satu dari tiga TKI yang disembelih. Ia ditemukan oleh polisi Seremban, Malaysia, Kamis (10/4) sore, di pinggir sungai. Dua kawannya Mawardi asal Lombok Tengah dan Yohannes dari dusun Berung Gerentung, Mempawan Hulu, Pontianak, ditemukan di lokasi terpisah sudah meninggal akibat luka sayatan di leher.

Menurut kepala polisi bagian kriminal Negeri Sembilan, Asisten Komisioner Huzir Mohamed, yang juga mendampingi rombongan KBRI, Saat ditemukan leher Sudarman sudah ada ulatnya. Kemungkinan besar dia sudah tidak sadar dua hari. Kejadian mungkin terjadi Selasa atau Senin dini hari, katanya.

Sudarman bercerita, ia mengenal muka beberapa orang India yang datang. Mereka pernah tanya kepada saya. Bang apakah banyak babi lewat di sini. Saya jawab banyak, kata Sudarman. Orang India itu kemudian menanyakan, Boleh kami pasang jerat babi di sini .

Saya jawab boleh. Tapi mereka tidak pasang jerat babi. Mereka juga pernah datang minta makan dan minum. Kami kasih. Tiba tiba mereka datang jam 4 pagi dengan membawa parang dan membangunkan kami dan minta uang. Kami jawab sudah tidak ada. Mereka marah dan menganiaya kami, kata Sudarman, yang tinggal di pondok kecil bertiga dengan Yohannes dan Mawardi, di sebuah hutan karet Pantai Kuala Klawang.

Mereka kemudian membacok saya. Bapak bisa lihat di dada saya ada luka parang, kata Suparman sambil memperlihatkan luka bacok di dadanya.

Mereka kemudian mengikat kami. Menutup mulut kami dan menutup mata kami kemudian memukuli. Saya sadar dengan luka sayat di leher. Saya kemudian mengontak tauke Acang dan Acang kemudian memberitahu polisi, kata Sudarman. Ia mengatakan masih ingat wajah para pelaku dan bersedia menunjukannya jika kesehatannya sudah baik. Menurut polisi, Sudarman sejak ditemukan masih tidak sadar dan baru Jumat malam siuman.

Huzir mengatakan, ketiga TKI ini adalah ilegal. Berdasarkan kartu imigrasi yang dimiliki Sudarman, izin kerja di Malaysia habis 26 Juli 2007, sedangkan Yohannes dan Mawardi tidak ditemukan dokumen selain KTP Indonesia.

Mereka bertiga pekerja ilegal, mendirikan pondok di tengah perkebunan karet yang sudah lama tidak dikelola. Tanahnya saat ini dalam sengketa antara sebuah bank dengan pengusaha. Bisa saja kasus ini dilatarbelakangi hal ini, tapi saat ini kami belum bisa menyimpulkan. Tunggu Sudarman baik dan menunjukan pelakunya, kata Huzir. Pengusaha itu sudah kami mintai keterangan tadi malam di Kuala Lumpur, kata Huzir.


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
http://www.infogue.com/
http://www.infogue.com/pengetahuan_umum/tiga_tki_yang_disembelih_korban_perampokan/