Hongkong Merasa Terbantu oleh TKI

Pengiriman dari Pekerja Sukabumi Rp 184,7 Miliar

Hongkong, Kompas - Hubungan antara Hongkong SAR dan Indonesia yang terjalin baik dalam berbagai sektor selama ini perlu terus dipertahankan. Di mata Hongkong, Indonesia adalah salah satu negara penting dalam hubungan mitra dagang, sebagaimana yang sudah terjalin selama ini.

"Terkait dengan keberadaan TKI (tenaga kerja Indonesia) di negara ini, Pemerintah Hongkong juga bersikap terbuka dan merasa terbantu. Ada hubungan saling membutuhkan antara Hongkong dan TKI," kata Wong Yan Lung, Secretary for Justice of Hongkong SAR, Kamis (13/9) malam, saat memberi sambutan pada resepsi diplomatik di kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hongkong.

Resepsi tersebut pertama kali digelar KJRI Hongkong selama 10 tahun terakhir, pascakrisis ekonomi. Selain dari Hongkong, hadir pula perwakilan sejumlah negara lainnya serta mitra bisnis Indonesia.

Pada kesempatan itu, Konsul Jenderal RI Hongkong Ferry Adamhar mengatakan, saat ini ada sekitar 130.000 warga Indonesia di Hongkong, 110.000 di antaranya adalah TKI. Hongkong, lanjutnya, memang menjadi salah satu tujuan favorit bagi pekerja Indonesia.

Hal tersebut, kata Ferry lagi, tak lepas dari kontribusi dan komitmen Pemerintah Hongkong untuk memperlakukan hukum yang terbuka dan adil bagi seluruh pekerja, termasuk pekerja Indonesia.

Bidang ekonomi

Wong Yan Lung menambahkan, hubungan bilateral Indonesia-Hongkong selama ini sangat baik. "Hubungan itu harus dijaga agar langgeng dalam kerja sama di berbagai sektor, terutama di bidang ekonomi," ujarnya.

Menanggapi itu, Ferry menyatakan, Hongkong merupakan salah satu mitra ekonomi yang penting bagi Indonesia. Secara kumulatif, sejak tahun 1990 hingga kini Hongkong menempati urutan keenam dari 10 investor asing di Indonesia.

Investasi Hongkong di Indonesia, lanjutnya, bertambah dari 101,9 juta dollar AS pada tahun 2005 menjadi 402,04 juta dollar AS pada tahun 2006. Dalam perdagangan bilateral, Hongkong juga menjadi salah satu mitra dagang penting.

TKI Sukabumi

Dari Sukabumi, Jawa Barat, dilaporkan, TKI asal Sukabumi yang bekerja di luar negeri, menjelang Lebaran tahun ini, sudah mengirimkan uang kepada keluarga mereka Rp 184,7 miliar. Jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah hingga akhir tahun 2007.

Total kiriman TKI kepada keluarganya di Kabupaten Sukabumi sejak Januari hingga Juni itu baru bersumber dari dua bank. Padahal, kiriman uang TKI ke Kabupaten Sukabumi biasanya melalui lima bank. Sebanyak 75 persen lebih dari total kiriman itu datang pada bulan Mei dan Juni, yang akan digunakan untuk keperluan Idul Fitri.

Demikian dijelaskan Kepala Seksi Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi Sukarwandi Kaidun, kemarin.

Ia menambahkan, menjelang Idul Fitri kiriman uang dari TKI memang jauh lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Sebab, uang dari TKI itu akan digunakan anggota keluarga untuk merayakan Lebaran.

Kiriman uang dari TKI pada tahun ini, lanjut Sukarwandi, memang menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya Rp 52 miliar.

"Tak diketahui dengan pasti penyebab kecilnya jumlah kiriman uang dari TKI pada tahun lalu. Pasalnya, setiap tahun rata-rata kiriman uang TKI ke Kabupaten Sukabumi di atas Rp 100 miliar. Tahun 2005, misalnya, kiriman uang TKI mencapai Rp 183,7 miliar," ujarnya.

Menurut Sukarwandi, jumlah TKI asal Kabupaten Sukabumi yang bekerja di luar negeri diperkirakan sekitar 22.000 orang. Namun, yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi hanya 4.767 orang (2007). Bahkan pada tahun lalu hanya tercatat 72 orang.

"TKI yang tidak terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi biasanya TKI yang langsung bekerja ke luar negeri melalui perusahaan penyalur," ujar Sukarwandi, seraya menambahkan, TKI asal Kabupaten Sukabumi sebagian besar bekerja di Timur Tengah. (REN/AHA)