Senin, 08 Oktober 2007

Gagal, Pengiriman TKI Ilegal

Selasa, 09 Oktober 2007

Berangkat dengan Pesawat yang Terbang Tengah Malam



Tangerang, kompas - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta kembali menggagalkan pengiriman 60 tenaga kerja wanita secara ilegal. Dalam kasus ini, polisi meringkus enam pria yang kini ditetapkan sebagai tersangka pelaku.


Para tersangka, LG, NR, Ag, HS, Zm, dan Abd, adalah orang-orang yang saling kenal, tetapi mereka bergerak sendiri-sendiri dalam usaha ilegal tersebut. Korban semula hendak dikirim menjadi pembantu rumah tangga di Suriah, Jordania, dan Arab Saudi.


Para calon tenaga kerja wanita (TKW) yang berasal dari Kabupaten Indramayu dan Sukabumi, Jawa Barat, serta daerah lain di Jawa Tengah itu diamankan dalam operasi yang berlangsung dari pertengahan September hingga awal Oktober ini.


Agar tak ketahuan petugas, calon TKW diberangkatkan secara bergelombang dalam jumlah dua hingga empat orang dalam satu penerbangan. "Mereka berangkat dengan menggunakan pesawat yang terbang pada tengah malam," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polres Khusus Bandara Soekarno-Hatta Inspektur Satu Agus pada Senin (8/10).


Para calon TKW sebagian besar menggunakan paspor umum warna hijau, tetapi dilengkapi dengan rekomendasi bebas fiskal luar negeri. Rekomendasi bebas fiskal mestinya hanya dikeluarkan untuk TKI/TKW pemakai paspor khusus.


Dalam penyidikan lanjutan, polisi menyita stempel imigrasi dari rumah tersangka Abd. Kepala Polres Khusus Bandara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Besar Guntur Setyanto semalam menyatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut. "Modus adanya surat rekomendasi bebas fiskal dari Depnakertrans bagi calon TKI berpaspor hijau pernah ditemukan tahun 2006. Ternyata surat itu palsu. Apakah kasus kali ini sama, kami masih menyelidiki," ujar Guntur.


Keluarga pencuri


Hari Minggu lalu polisi setempat juga menangkap pasangan Ir (40) dan Nt (38) asal Medan bersama anak mereka yang ketahuan mencoba mencuri barang-barang dalam sebuah mobil yang diparkir di Bandara Soekarno-Hatta.


Pasangan ini sudah lima kali mencuri barang seperti tas berisi komputer jinjing, televisi, dan tape mobil dari dalam mobil yang diparkir di Terminal 2.


Mobil yang diparkir di Terminal 2 menjadi sasaran empuk karena biasanya milik orang kaya yang bepergian ke luar negeri.


Pasangan ini beroperasi dengan cara membawa mobil ke tempat parkir untuk berpura-pura mencari tempat parkir. Setelah berada di sisi mobil yang menjadi sasaran, anak mereka dilepaskan untuk bermain-main sehingga bisa mengalihkan perhatian, sementara mereka memecah kaca atau merusak kunci mobil yang menjadi sasaran mereka. (TRI)

Tidak ada komentar: