Senin, 24 September 2007

Victoria Park, Surga Tenaga Kerja Wanita di Hongkong

Senin, 24 September 2007


Ketenagakerjaan
Victoria Park, Surga Tenaga Kerja Wanita di Hongkong



Reny Sri Ayu Taslim


Minggu, 9 September. Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 waktu Hongkong atau sama dengan Waktu Indonesia Bagian Tengah. Namun, di Victoria Park, salah satu ruang terbuka yang cukup lapang di Hongkong, ratusan tenaga kerja wanita atau TKW asal Indonesia masih memenuhi sebagian sisi lapangan.


Lapangan ini luasnya sekitar 19 hektar. Di bagian tengah ada lapangan untuk bermain bola atau olahraga lainnya, di bagian luar area olahraga ada jalur yang hanya boleh digunakan untuk joging. Di bagian luarnya lagi ada pula bagian taman yang tertutup rerumputan dan sebagian bertutup beton.


Terdapat pula kursi-kursi yang terbuat dari besi berpadu kayu. Taman ini menjadi lebih teduh karena ada lebih dari 500 pohon yang berfungsi sebagai tanaman pelindung di sekitar lapangan. Taman yang sudah ada sejak Oktober 1957 ini terletak dekat dengan kawasan perkantoran. Taman itu sendiri sudah mulai sangat ramai oleh TKW pada 1997 kendati sebelumnya juga sudah ramai.


Para TKW ini menggelar tikar dan duduk berkelompok di mana saja, mulai dari bagian lapangan yang tertutup beton hingga yang ditutupi rumput hijau. Sebagian duduk di kursi-kursi taman hingga di pelataran pertokoan dan gedung yang ada di sekitar Victoria Park.


Begitu banyak TKW hari itu sehingga kawasan Victoria Park dan sekitarnya seperti milik para TKW saja. Bahkan, jika tidak menengok gedung di sekitar lapangan yang bertuliskan huruf Kanton dan hanya mendengar omongan dalam bahasa Indonesia atau Jawa yang sangat medok dari para TKW, Victoria Park seolah bukan di Hongkong, tetapi di Indonesia.


Beraneka ragam gaya para TKW ini. Seolah mereka sedang berlomba menunjukkan gaya berbusana terbaik, terunik, atau bahkan teraneh yang bisa mereka tunjukkan. Banyak yang serasi dan cukup enak dipandang, tapi ada pula yang tampak salah kostum. Terlepas dari pantas atau tidak pantas, enak dipandang atau tidak, toh keragaman gaya para TKW ini menunjukkan bahwa mereka cukup mengikuti perkembangan mode.


Sri (24) misalnya. Hari itu dia mengenakan rok jins biru belang yang dipadu tank top berwarna merah dan luaran baju kaus berwarna hitam yang kerahnya terbuka lebar ke bahu. Sepatunya bot berwarna merah yang berpadu tas berwarna merah pula.


Ada pula Erni yang tampak sangat anggun menggunakan baju terusan berwarna krem keemasan yang bagian bawahnya berbentuk balon yang dipadu cardigan berwarna hitam berbahan rajut. Selopnya yang berhak tujuh sentimeter dan berwarna krem keemasan tampak serasi dengan bajunya.


Ada Ipung (27) yang tampil ala penyanyi rock, dengan celana jins biru belang, baju kaus hitam dan jaket yang juga berbahan denim, dengan sepatu kets berwarna hitam yang menutup hingga di atas mata kaki. Rambutnya dicat warna-warni; merah marun, coklat, putih, dan warna keemasan dengan model punk. Di daun telinganya tergantung empat giwang berjejer dari atas ke bawah. Beberapa TKW memilih berpenampilan army look.


Yang menggunakan jilbab pun tak kalah modis dan berwarna-warni. Ada yang mengenakan terusan hingga mata kaki yang terbelah di bagian sisi kiri dan kanan dipadu celana panjang dengan kerudung warna senada. Ada pula yang menggunakan celana jins berpadu baju yang bagian bawahnya berbentuk balon atau dengan luaran cardigan atau jaket denim sebatas perut.


"Sekali sepekan, Mbak. Hari ini kan bebas, lagi libur. Jadi boleh jalan ke mana saja, berpakaian suka-suka. Tapi, biasanya di Victoria Park inilah tempat ngumpul paling favorit, selain jalan-jalan ke mal. Soal pakaian, mungkin karena ini hari bebas, makanya di hari bebas inilah kami memakai yang kami suka. Sehari-harinya, kan, pakaiannya biasa saja. Bukan dilarang, tapi masa iya sih, bersih-bersih rumah pakai yang kayak gini, kan tidak lucu," kata Ipung sembari tertawa.


Lepas dari rutinitas


Selama bertahun-tahun, Victoria Park memang menjadi surga bagi para TKW yang bekerja di Hongkong. Di lapangan inilah para TKW bersilaturahmi, saling mencurahkan isi hati (curhat), atau melakukan berbagai kegiatan sembari melepas penat dari kegiatan rutin harian yang cukup berat. Biasanya, di lapangan ini para TKW duduk berkelompok-kelompok mulai dari kelompok paling kecil, yakni 10 orang, hingga kelompok besar, 30-50 orang. Mereka menggelar tikar dan membawa bekal berupa makanan dan minuman. Sembari makan dan minum, mereka bercerita tentang segalanya, suka-duka.


Sebagian membawa gitar dan tape recorder berukuran sedang. Ada yang bernyanyi diiringi gitar, ada yang hanya duduk sembari mendengarkan lagu-lagu dari compact disc (CD) yang diputar. Beberapa kelompok bahkan berlatih tari modern dengan iringan lagu dari CD.


Sebagian yang duduk di kursi-kursi taman, terlihat bercerita dengan wajah ditutupi masker perawatan kulit, atau sembari membersihkan kuku dan memberi losion. Semuanya tampak begitu lepas dan tanpa beban.


"TKW ini sangat beruntung karena Pemerintah Hongkong sangat wellcome kepada mereka. Mereka tidak dilarang menghabiskan waktu di lapangan ini, bahkan boleh dikata menguasai sebagian lapangan sejak sore hingga tengah malam. Mereka bahkan bebas duduk di rumput atau di mana saja di lapangan ini. Yang membuat kami atau pihak KJRI (Konsulat Jenderal RI) merasa tidak enak adalah perilaku mereka yang belum sadar kebersihan. Beberapa kali kami mendapatkan surat dari Pemerintah Kota Hongkong terkait masalah sampah mereka," ungkap Nugroho Y Aribhimo, Konsul Bidang Penerangan, Sosial Budaya, dan Pariwisata KJRI di Hongkong, awal September lalu.


Memang, malam itu tampak jelas sampah ada di mana-mana. Sisa bungkus makanan, gelas bekas kemasan minuman, kertas tisu, hingga sisa-sisa makanan berserakan. Sangat tidak nyaman, terlebih jika melihat petugas kebersihan Hongkong yang dengan sabar dan tanpa mengomel tak henti-henti membersihkan sampah para TKW.


Nugroho mengakui, sosialisasi soal kebersihan terutama sampah ini selalu dilakukan pihak KJRI, tetapi para TKW masih sulit merealisasikan hidup bersih. Ny Nani, istri seorang anggota staf KJRI, bercerita, beberapa kali staf KJRI beserta istri dan keluarga mereka turun langsung ke Victoria Park, memberi tahu para TKW sekaligus langsung memunguti sampah-sampah untuk memberikan contoh.


"Yang bikin jengkel, walau kami sudah turun memberi tahu dan bahkan memberikan contoh, mereka dengan enteng mengatakan, itu bukan sampah saya. Padahal, jelas-jelas sampah itu ada di dekat mereka. Sekalipun bukan sampahnya, sebenarnya kami berharap mereka mau membersihkan. Terus terang ini membuat kami ikut malu," ujar Ny Nani.


Terlepas dari soal sampah, Victoria Park sudah menjadi surga bagi para TKW. Di Hongkong, para TKW memang berhak atas libur sekali dalam sepekan. Hari libur ini boleh diambil kapan saja atau sesuai kesepakatan dengan majikan. Tapi, umumnya para TKW mengambil libur pada Sabtu atau Minggu.


Saat libur itulah Victoria Park menjadi pilihan paling favorit untuk menghabiskan waktu. Tak sekadar berakhir pekan, taman ini pun kerap digunakan untuk shalat Id, saat hari raya Idul Fitri.


Tentu saja akan terasa lebih indah jika para TKW mau sadar untuk berperilaku lebih bersih, atau Pemerintah Hongkong akan melarang para TKW menginjakkan kaki di taman terbesar di Hongkong ini.

2 komentar:

Unknown mengatakan...


Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
Saya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan Mbah Suro yg telah membantu dia menjadi sukses. dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini. dan ini semua berkat bantuan Mbah Suro,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang. dan alhamdulillah kini sekarang saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada Mbah Suro atas bantuan nomer togel Nya.
Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) jangan ragu atau maluh segera hubungi Mbah Suro di hendpone (+6282354640471) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...

Unknown mengatakan...

Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau sy berbohon. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang takut hubungi nomer trsbut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan maupun melalui anka nomer togel. Setelah dengar arahan nya bukan jg larangan agama atau jlan sesat. Tergantung dri keyakinan dan kepercayaan sja. Syukur Alhamdulillah benar2 sudah terbukti sekarang.