Rabu, 12 Maret 2008

Bekerja di Kapal Ikan Taiwan, Enam Jari Wartadi Diamputasi

Rabu, 12 Maret 2008 | 16:39 WIB
YOGYAKARTA, RABU - Tidak pernah terbayangkan oleh Wartadi (22) apabila enam ujung jari tangannya harus diamputasi karena mengalami pembekuan (frozen) akibat kerja yang berlebihan. Harapannya mendapatkan gaji Rp 4 juta sebulan dengan ikut kerja pada kapal penangkap ikan seperti yang terdapat dalam brosur yang tertempel di sekolahnya pertengahan 2007 lalu akan berubah menjadi duka.


Wartadi adalah salah satu dari tujuh alumni SMKN 1 Sanden, Bantul, Provinsi DIY, yang bekerja selama sekitar tiga bulan di atas Kapal Ikan Chun Yin berbendera Taiwan. Jemarinya mengalami pembekuan karena terlalu lama bekerja di ruang pendingin kapal.

Selain, wartadi ada satu teman lainnya yakni Angga Birawa yang mengalami hal sama, namun hanya jari kelingking kanan saja yang diamputasi. Sedang lima teman lainnya tidak mengalami luka berarti.

Rabu (12/3) sore, ketujuh TKI ini mendatangi kantor Pegacara Satriawan Guntur Z di Yogyakarta. Mereka bermaksud meminta pendampingan seputar penganiayaan dan perlakuan kerja yang dianggap tidak manusiawi. Mereka adalah Angga Birawa, Heri Purwanto, Wartadi, Nuron F Istanto, Drajat Arta A, Heri Hermawan, dan Kuswanta. Mereka semua adalah alumni SMKN 1 Sanden, Bantul, yang lulus tahun 2007 yang menjadi TKI melalui jalur resmi.

Mewakili para TKI, Guntur mengungkapkan--selama di kapal-- kliennya bekerja nonstop 56 jam tanpa istirahat, "Mereka diberi waktu istirahat empat jam, setelah itu bekerja lagi. Nah, yang dialami Wartadi, ketika frozen maka jarinya digunting sendiri oleh enginer tanpa ada pihak medis, demikian pula Angga," kata Guntur.Defri Werdiono

1 komentar:

Masali mengatakan...

Hak mendasar setiap warga adalah hak dalam beragama. Jadi, pendidikan keagamaan dan dalam pengamalannya harus mendapat hak yang layak dimanapun berada dan dimanapun bekerja.